==================
Sumber Copast dari: http://narsis.pun.bz/apa-arti-kata-narsis-asal-usul.xhtml
Arti Kata Narsis Atau Narsisme Dan Asal Usulnya
Tahukah anda arti kata narsis dan
asal-usulnya? Narsisme atau Narsis artinya adalah perilaku memperhatikan
diri sendiri secara berlebihan. Konon dalam dongeng masyarakat Yunanni
kuno, hiduplah seorang pemuda yang bernama Narsis. Narsis adalah putra
dari Dewa dan Bidadari. Orangnya tampan, namun kaku, cuek, dan angkuh.
Pada suatu ketika Narsis sedang duduk-duduk ditepi kolam yang airnya bening. Dari tepi kolam itu,
dia melihat betapa tampannya dirinya. Karena bayangan wajahnya yang
begitu mempesona, Narsis akhirnya jatuh cinta dengan bayangan dalam
kolam itu. Narsis jatuh cinta dengan dirinya sendiri. Sebenarnya
teman-teman Narsis banyak yang jatuh cinta kepadanya, tetapi Narsis
tidak pernah merespon mereka, ia hanya jatuh cinta pada dirinya sendiri.
Ada seorang teman perempuan yang jatuh cinta kepada Narsis, namanya
Gema. Gema adalah putri dari kayangan. Orangnya cantik, tetapi dia tidak
normal dalam berbicara. Gema tidak bisa bicara dengan kalimatnya
sendiri, tetapi hanya bicara dan mengucapkan kata-kata yang baru
didengarnya dari orang lain. ketika Narsis bicara, “bagaimana kabarmu?”,
Gema menjawab, “kabarmuuuuuuuu……”. “kamu dari mana?”, Gema menjawab,
”darimanaaaa….”.
Karena komunikasi antara Narsis dan Gema ini tidak lancar maka cinta
Gema tidak kesampaian. Cintanya tidak didengar oleh Narsis, dan iapun
frustasi. Gema bersedih dan menangis. Air matanya menetes begitu banyak
sampai akhirnya melarutkan tubuh Gema. Oleh sebab itulah sampai saat ini
kita hanya bisa mendengar suara Gema, tetapi wujudnya kita tidak bisa
melihat.
Pada suatu kesempatan Narsis berjalan-jalan di tengah hutan. Ditempat
itu dia merasakan rindu dengan pemuda yang selalu dilihatnya didalam
kolam. Sampailah dia ditepi kolam yang airnya tenang. Disekelilingnya
dikelilingi banyak pohon cemara. Begitu memandang ke kolam kembali dia
tertegun. Ditatapnya wajah yang begitu tampan didalam kolam itu. Narsis
berlutut dan ingin menyentuh wajah itu. Namun ketika wajah itu disentuh,
berubahlah wajah itu menjadi riak-riak kecil air. Ditunggulah beberapa
saat sampai air itu kembali tenang. Disentuhlah lagi wajah itu, dan
kembali pula berubah menjadi riak air. Narsis terus menunggu ditepi kolam itu. Dia terus merindukan pemuda
dalam kolam itu. Perasaan itu begitu menyiksa. Bertanyalah ia kepada
pohon cemara, “Pohon Cemara, apakah engkau pernah merasakan kerinduan
seperti ini?. Narsis terus memandangi wajah itu.
Beberapa hari berlalu Narsis akhirnya sadar bahwa wajah itu adalah
wajahnya. Apa yang dia inginkan sudah ia punyai. Apa yang dia rindukan
sudah didapatkan. Dia menyadari dan mulai belajar mencintai orang lain.
tiba-tiba Narsis merasakan seluruh tubuhnya terasa hangat. Kulitnya
memancarkan cahaya yang lembut. Api cinta telah menyala dalam diri
Narsis. Api itu telah membakar dan meluluhkan hati Narsis yang selama
ini membeku. Hati itu telah mencair.
Sekian lama Narsis tidak muncul, teman-teman Narsis mencari ditepi kolam
itu. Tetapi mereka tidak menemukannya. Mereka hanya melihat sekuntum
bunga. Bagian tengahnya berwarna kuning, bentuknya seperti terompet.
Kelopak bunga dibagian pingirnya berwarna putih lembut. Teman-temannya
yakin itu adalah Narsis, yang tubuhnya telah menjadi bunga. Bunga itu
namanya adalah bunga Narsis.
Dari cerita itu bisa diketahui orang yang termasuk kategori
narsis/narsisme, yaitu:
1. mencintai diri sendiri secara berlebihan dan
sulit mencintai dan menerima cinta orang lain.
2. Hanya mendengar
pendapatnnya sendiri, sulit mendengar pendapat orang lain.
3. Tidak bisa
merasakan perasaan orang lain.
4. Melihat segala sesuatu dari sudut
pandangnya sendiri, bukan sudut pandang orang lain.
5. sulit mempercayai
orang lain.
Tetapi orang Narsis, bisa berubah. Ketika dia bisa
menyadari bahwa dirinya adalah obyek dan juga subyek, dan menyadari
bahwa dirinya adalah bagian dari orang lain, maka sifat
narsis itu bisa hilang. Jika sifat narsis itu hilang, maka orang itupun
seperti Narsis, berubah menjadi indah dan harum laksana bunga Narsis.
================================